I. Pendahuluan
Pembelajaran adalah sebuah proses interaksi antara guru dan peserta didik serta sumber belajar pada satuan pendidikan. Tentunya dalam proses interaksi tersebut yang diharapkan untuk menumbuhkan minat, sikap, keterampilan, kesadaran, dan perkembangan kognitif. Untuk mencapai hal itu dibutuhkan pembelajaran bermakna. Pembelajaran bermakna akan terjadi ketika peserta didik itu menghubungkan sebuah fenomena baru dengan pengetahuan yang ia miliki dan dikolaborasikan dengan pembelajaran sehingga muncul konsep baru. Pembelajaran bermakna adalah pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menumbuhkan perkembangan peserta didik dalam banyak aspek ( Donas Ahmad Najib, 2016).
Pembelajaran Abad 21 membutuhkan empat kecakapan yaitu (1) Critical Thingking (berpikir kritis); (2) Creativity Skills (kreativitas); (3) Communication skills (berkomunikasi); dan (4) Collaboration Skills (berkolaborasi). Pembelajaran abad k-21 ialah pembelajaran yang mempersiapkan generasi ini menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan global, yang dimana pada abad ini kemajuan teknologi dan informasi berkembang sangat pesat dan mempengaruhi segala bidang kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang pendidikan (Prihadi, 2017).
Pendidikan menjadi garda paling depan untuk menciptakan generasi dengan kecakapan seperti di atas. Tantangan perkembangan pembelajaran yang menyangkut inovasi dalam model-model pembelajaran dan pendekatan serta strategi pembelajaran sangat di butuhkan di era sekarang. Tantangan terbesar terletak pada kecakapan pendidik di dalam menyampaikan setiap materi yang dapat diterima peserta didik dengan baik. Peserta didik akan menerima pembelajaran dengan baik jika penyampaiannya dikemas dengan menarik atau tidak membosankan sehingga peserta didik menikmati seluruh proses pembelajaran. Proses pendidikan harus di desain sedemikian rupa sehingga mampu menstimulus peserta didik untuk bertumbuh tentang rasa ingin tahunyPraktik baik ini dilakukan di SMP Kristen Lentera Ambarawa khususnya di kelas VII. Dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 08.00 sampai 09.20 Wib. Tujaun dari kegiatan praktik baik ini adalah untuk meningkatkan motivasi peserta didik terhadap materi
struktur dan kebahasaan surat resmi.
Perihal yang menjadi latar belakang praktik baik ini dilakukan di kelas VII yaitu, meliputi faktor internal diantaranya, tidak semua peserta didik pernah belajar tentang struktur dan kebahasaan surat resmi, tidak semua peserta didik punya surat resmi, peserta didik kurang suka menulis surat, peserta didik kurang memahami manfaat mempelajari surat resmi. Sedangkan faktor eksternalnya adalah metode pembelajaran yang belum sesuai konteks dan karakter peserta didik ,tidak tersedianya waktu atau kegiatan yang mampu mengakomodir tentang kemampuan menulis surat.
Dengan melihat permasalahan di atas maka penulis mulai berpikir untuk mengimplementasikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik. Praktik Pembelajaran inovatif menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dibantu dengan media youtube dan canva ini penting untuk dipraktikan sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran di kelas karena model pembelajaran PBL ini merupakan model student center sehingga melibatkan siswa untuk dapat berdiskusi dalam pemecahan masalah dan siswa dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
Model pembelajaran Problem Based Learning juga mewajibkan siswa untuk belajar memecahkan persoalan sendiri, membangun pemahamannya melalui aktivitas belajarnya, menggunakan beraneka macam sumber, terbiasa berpikir ilmiah bahkan peserta didik belajar menilai pekerjaannya sendiri atau kelompok lain (terlibat sampai kepada penilaian).
Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik ini adalah sebagai fasilitator pelaksanaan proses pembelajaran yang memilih model pembelajaran sesuai karakteristik materi dan karakter peserta didik serta membagikan praktik baik ini kepada semua rekan sejawat (guru) dengan tujuan menambah wawasan dan motivasi serta referensi bagi rekan sejawat dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik.
Praktik baik ini sebenarnya untuk menjelaskan tentang bagaimana gambaran dampak penerapan metode Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap struktur dan kebahasaan surat resmi.
II. Pembahasan
Untuk mewujudkan pembelajaran yang menjawab kebutuhan peserta didik atau dengan kata lain pembelajaran yang bermakna bukan berarti dengan mudah diwujudkan. Perlu diperhatikan hal-hal berikut sebagai upaya yang dilakukan oleh penulis.
2.1 Menyadari adanya tantangan.
Terdapat banyak tantangan dalam praktik baik ini diantaranya, pertama seorang pendidik harus mengetahui kondisi awal peserta didik tentang gaya belajar, kecerdasannya, lingkungan atau kondisi peserta didik bertumbuh. Sehingga seorang pendidik perlu melakukan penilaian diagnosis awal. Kedua, seorang pendidik harus mampu menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan melihat karakter materi dan karakter peserta didik. Perlu dilihat secara benar mengenai linearitas antara capaian pembelajaran, elemen, dan tujuan pembelajarannya. Ketiga, seorang pendidik tentunya membutuhkan alat atau media untuk menyampaikan materi pembelajara. Media pembelajaran ini sangat banyak, tinggal memilih media yang sesuai dengan materi dan diharapkan media yang dipilih sesuai dengan perkembangan zaman. Keempat, dibutuhkan kerjasama dengan rekan sejawat dalam praktik baik, mengingat banyak aktivitas yang membutuhkan tenaga tambahan, pada praktik baik ini kerja tim secara khusus untuk recording atau perekaman. Kelima, tantangan ini membutuhkan kecerdasan visual yaitu tentang editing video dari 80 menit menjadi 30 menit, tim profesional recording sekolah harus diajak berkolaborasi dengan tujuan untuk mendapatkan hasil video yang baik dan memadai.
Tantangan-tantangan tersebut penting untuk dikaji dan dicari jalan penyelesaiannya agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan memperoleh video pembelajaran yang baik. Dari uraian tentang tantangan ini maka dapat dilihat bahwa cara untuk mengatasi tantangan tersebut harus melibatkan guru, peserta didik dan rekan sejawat/tim record. Guru harus memiliki kompetensi pedagogik dan profesional serta dapat berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk perekaman video pembelajaran, sedangkan dari sisi peserta didik yaitu terbangunya motivasi belajaratau semangat untuk meningkatkan hasil belajarnya.
2.2 Melaksanakan rencana
Aksi pembelajaran di kelas didasarkan pada kegiatan yang penulis lakukan sebelumnya yaitu identifikasi masalah, eksplorasi akar penyebab masalah, menentukan penyebab masalah, memilih masalah untuk rencana aksi. Setelah kegiatan ini dilakukan dengan alur yang benar maka penulis memulai rencana aksi yaitu,
- Membuat perencanaan desain dan perangkat pembelajaran kontekstual yang menarik dan berpusat pada peserta didik (model PBL; media canva; metode diskusi kelompok, tanya jawab, bahan ajar, LKPD)
- Selalu meng-upgrade pengetahuan sehingga menguasai materi yang akan diajarkan.
- Mempelajari mengenai kemampuan high order thinkingskill (HOTS) atau berpikir kritis untuk diterapkan pada perangkat pembelajaran yang sudah direncanakan.
- Membuat media pembelajaran yang menarik dengan menggunakan Canva.
- Mengonsultasikan desain dan perangkat pembelajaran pada dosen pembimbing dan guru pamong, kemudian merevisi sesuai dengan saran dan arahan dari dosen pembimbing dan guru pamong.
- Kreatif dan inovatif didalam menggunakan sumber daya yang ada untuk kebutuhan belajar peserta didik.
- Mengalokasikan waktu sesuai dengan rencanapembelajaran yang sudah dibuat.
- Melakukan kolaborasi dengan tim record untukproses perekaman video pembelajaran.
2.3 Memilih strategi pelaksanaan aksi
Strategi yang dilakukan penulis agar pembelajaran mampu menjawab kebutuhan dari tujuan praktik baik ini adalah,
- Melakukan kolaborasi dengan tim untukperekaman video pembelajaran.
- Memaksimalkan peran aktif peserta didik dalam prosespembelajaran di kelas.
- Mendorong dan memotivasi peserta didik membawa contoh surat resmi dari rumah masing-masing.
- Mendorong dan memotivasi peserta didik dengan penguatan bahwa memiliki kemampuan menulis surat resmi itu penting.
2.4 Aksi pembelajaran di kelas
Setelah mengenali tantangan, merencanakan aksi dan memilih strategi maka langkah berikutnya adalah melakukan rencana aksi di kelas. Di bawah ini adalah langkah-langkah aksi pembelajaran.
- Menyusun desain pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Menyiapkan perangkat pembelajaran yang dibutuhkanmeliputi Modul Ajar, LKPD, media pembelajaran, instrumen penilaian ,refleksi, rencana tindak lanjut dan evaluasi.
- Menerapkan pembelajaran yang sudah dirancang dalam Modul Ajar.
- Mengajak peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran
- Menanyakan kondisi peserta didik untuk memberikan semangat dan juga menanyakan kesiapan peserta didik untuk menerima pembelajaran serta mengecek kehadiranpeserta didik.
- Menanyakan kepada peserta didik tentang pengalaman yang paling berkesan selama satu minggu berlalu.
- Memberi contoh cara memainkan musik sederhana dan hal tersebut untuk meningkatkanmotivasi peserta didik.
- Memberikan apersepsi pada peserta didik agar merekamempunyai imajinasi mengenai materi yang akan dipelajari hari ini.
- Memberikan pertanyaan pemantik pada peserta didik mengenai terkait materi surat resmi.
- Membimbing peserta didik baik secara kelompok dan individu dalam mengidentifikasi struktur dan kebahasaan surat resmi. Peserta didik belajar untuk meningkatkan kemampuan berliterasi, berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.
- Memberikan kesempatan peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Peserta didik belajar untuk komunikatif dalam mengungkapkan pendapat.
- Melakukan penilaian terhadap presentasi masing-masing kelompok baik penilaian oleh guru atau penilaian oleh sesama peserta didik.
- Mengevaluasi hasil diskusi kelompok dan memberikan penguatan terhadap konsep yang telah ditemukan secaramandiri oleh peserta didik sehingga diharapkan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
- Melakukan observasi sikap dan dan pemahaman peserta didik dalam proses pembelajaran.
- Melakukan refleksi masing-masing peserta didik terkaitdengan materi pembelajaran yang sudah diterima.
- Menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan minggu depan ( RTL)
- Melakukan doa bersama sebagai penutup
- Mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
Dalam pelaksanaan aksi pembelajaran di kelas ini melibatkan rekan sejawat yang berkolaborasi dengan penulis diantaranya (perekam) dan juga peserta didik yang mengikuti pembelajaran. Oleh sebab itu dalam praktik baik ini perlu disiapkan benar tentang sumber daya yang mendukung seperti, peserta tim recording didik yang aktif selama proses pembelajaran, rekan sejawat dan seluruh sarana prasarana yang ada di sekolah (termasuk internet) yang memadai. Sebab untuk metode Problem Based Learning dengan capaian membuat produk ini membutuhkan sarana yang memadai. Sekalipun terlihat rumit tetapi metode ini memliki banyak kelebihan. Hal ini sesuai pendapat Daryanto dan Rahardjo (2012, hlm. 162) model pembelajaran problem based learning mempunyai kelebihan yaitu, meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik, membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan permasalahan yang sangat kompleks, meningkatkan daya kolaborasi dalam kelompok, mendorong peserta didik untuk mengembangkan pemahaman, komunikasi, meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengelola sumber kecerdasannya.
2.5 Refleksi dan tindak lanjut
Dampak dari aksi yang dilakukan adalah meningkatnya hasil belajar siswa melalui model pembelajaran inovatif yang dilaksanakan menggunakan PBL berbantu benda media canva dan contoh struktur dan kebahasaan surat resmi yang dibawa dari rumah.
Langkah penerapan PBL dimulai dari tahap orientasi peserta didik terhadap masalah, mengorganisasi peserta didik dalam kelompok, mendampingi individu/kelompok untuk menyelesaikan identifikasinya, menampilkan/presentasi hasil, penilaian dan evaluasi.
Mengenai respon rekan sejawat terhadap pembelajaran yang saya lakukan sangat positif dan ada keinginan untuk mengadopsi dari cara dan model pembelajaran dari aksi Siklus II ini.
Faktor keberhasilan meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model PBL berbantu media canva dan contoh konkrit surat resmi ini dikarenakan PBL merupakan pembelajaran student center, pembelajaran dirancang sesuai kebutuhan belajar siswa serta profil belajar peserta didik.
Selain itu semakin memahami bahwa guru merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran baik dari segi model, metode, media, sistem penilaian, dapat meningkatkan kualitas pendidikan .Pemilihan metode pembelajaran yang variatif (tidak hanya monoton ceramah saja) sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik.
Penggunaan media belajar Salindia (canva), bahan ajar, LKPD yang dibuat oleh guru sangat membantu peserta didik untuk mampu memusikalisasi puisi. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat meningkatkan hasil belajar peserta didik dibuktikan dari hasil LKPD peserta didik, dimana dari 29 hanya 1 anak yang mendapat nilai di bawah KKTP artinya ketercapainnya 99%. Sementara itu secara praktik dari 5 kelompok secara keseluruhan sudah baik, 3 kelompok dengan predikat kompeten dan 2 kelompok dengan predikat berkembang baik. Respon peserta didikdalam kegiatan pembelajaran ini sangat antusias. Hal ini dapat dilihat saat kegiatan refleksi diakhir pembelajaran, peserta didik senang mengikuti pembelajaran dan materi dapat dipahamidengan baik. Beberapa peserta didik memahami bahwa kesulitan memahami struktur dan kebahasaan surat resmi tidak seperti persepsi awal sebelum mengikuti proses ini.
Keberhasilan dari pembelajaran ini :
- Asesmen diagnostik untuk mengetahaui kondisi awal peserta didik.
- Rancangan pembelajaran mulai dari Modul Ajar, Pendekatan yang dipilih disesuaikan dengan karakter peserta didik.
- Stimulus pemebalajaran yang dapat menarik minat anak
- Media yang mendukung canva dan contoh surat resmi dari rumah.
- Pembagian tempat diskusi cukup jaraknya sehingga tidak saling mengganggu.
- Internet yang cukup untuk proses pembelajaran.
- Tim perekaman yang selalu mendukung
III. Kesimpulan
Melalui praktik baik ini terlihat dengan jelas bahwa pemilihan metode pembelajaran PBL ( Problem Based Learning ) dengan sintak-sintaknya membuat pembelajaran sangat menarik dan meningkatkan kompetensi peserta didik dalam memahami struktur dan kebahasaan surat resmi sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
IV. Saran
Setelah melakukan praktik baik tentang pembelajaran surat resmi dengan metode Problem Based Learning maka penulis memberikan rekomendasi kepada siapapun yang membaca tulisan ini. Sebagai pendidik berikanlah kepada peserta didik pembelajaran yang bermakna dan berdampak bagi masa depan. Persiapkan dengan baik kegiatan pembelajaran mulai dari mempelajari materi, memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan sintak-sintaknya, berikan penilaian yang objektif dan evaluasilah kegiatan pembelajaran dengan baik demi perbaikan proses selanjutnya. Sebagai pendidik melihat bahwa peserta didik itu sebagai generasi yang harus disiapkan dengan sebaik-baiknya.
V. Daftar Pustaka
Donas Ahmad Najib, E. (2016). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Bermakna (Meaningful Learning) Pada Pembelajaran Tematik IPS Terpadu Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III di MI Ahliyah IV Palembang. JIP : Jurnal Ilmiah PGMI, 19-28.
Franky, L. (2018). Pembelajaran Berpusat pada Pembelajar. AKADEMIKIA Jurmal
Pendidikan. Universitas Tarumanegara.
Kosasih. 2008. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia.
Prihadi, Singgih. (2017). Penguatan Ketrampilan Abad 21 Melalui Pembelajaran Mitigasi Bencana Banjir. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2017, 45- 50.
Rifa Hanifa Mardhiyah, Sekar Nurul Fajriyah Aldriani, Febyana Chitta, & Muhamad Rizal Zulfikar. (2021). Pentingnya Keterampilan Belajar di Abad 21 sebagai Tuntutan dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia. Lectura : Jurnal Pendidikan ).
Link https://www.kajianpustaka.com/2017/08/model-pembelajaran-problem-based-learning.html